Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengupas Sejarah Ketupat

mengupas sejarah ketupat

Pada momentum idul fitri 1443 H ini, mari kita mengupas sejarah ketupat. 

Ketupat adalah makanan yang terbuat dari beras. Dimasak dengan bungkus dari janur kuning.

Makanan ini umumnya disajikan bersama opor ayam, soto atau sroto dalam bahasa Banyumas. 

Ketupat juga tak terbatas menjadi makanan khas, tapi juga menjadi sebuah tradisi dan budaya untuk masyarakat Indonesia.

Lebaran ketupat, begitu masyarakat Indonesia  menyebutnya. Waktunya seminggu setalah hari raya Idul Fitri. 

Sejarawan Agus Sunyoto mengatakan lebaran ketupat adalah tradisi asli Indonesia.

Lebaran ketupat, menurut Kiai Agus terinspirasi dari hadis tentang puasa sunah enam hari di bulan Syawal. 

HJ de Graff dikutip dari laman Historia menyebut ketupat adalah simbol perayaan hari raya Islam pada abad ke 15 M.

Abad ke 15 M adalah masa Raden Patah memerintah kerajaan Demak. 

Bungkus janur merupakan simbol masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa. 

Kemudian penggunaan ketupat mulai ngetren saat Sunan Kalijaga menggunakanya sebagai media dakwah. 

Dengan membuat lebaran ketupat pada tanggal 8 bulan Syawal atau sepekan setalah hari raya Idul Fitri. 

Sejarah Ketupat

Makanan ketupat umumnya dipakai dalam acara Slametan yang diadakan oleh masyarakat Nusantara setelah masa panen.  

Acara Slametan itu adalah bentuk syukur yang ditunjukan kepada Dewi Kemakmuran atau Dewi Sri. 

Dewi Sri merupakan sosok penting bagi masyarakat petani, ia telah dimuliakan sejak zaman kerajaan Majapahit dan Pajajaran. 

Tradisi Slametan kemudian berlanjut pada masa kerajaan Islam, yakni Demak dan Mataram Islam.

Hal itu dapat dilihat dalam acara Slametan Grebeg Maulid, ketupat menjadi sajian penting yang harus ada dalam acara tersebut. 

Filosofi Ketupat

Kata ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa yang artinya Ngaku Lepat.

Bungkus janur kuning merupakan simbol tolak bala dalam masyarakat Jawa. Bentuknya segi empat bermakna kiblat papat lima pancer.

Ayaman ketupat berarti kesalahan manusia dan warna putih ketupat adalah simbol kesucian atau fitri. 

Dan beras sebagai isi ketupat adalah simbol kemakmuran.

Ketupat biasanya disajikan dengan opor ayam. Opor ayam yang mengandung santen memilki makna dalam bahasa Jawa pangapunten. 

Maka muncul geguritan Mangan Kupat Siram Santen, Sedoyo Lepat Nyuwun Ngapunten. 

Demikian sejarah ketupat, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Mengupas Sejarah Ketupat"