Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar dengan Tulus Mengucapkan Hati-hati di Jalan

Belajar dengan Tulus Mengucapkan Hati-hati di Jalan

Belajar dengan Tulus Mengucapkan Hati-hati di Jalan

Pada pekan kedua bulan Maret 2022 ini, pengguna media sosial Indonesia, khusunya yang aktif pada platform Instagram dan Twitter pasti akan disugguhi berbagai macam konten dan komentar tenteng sebuah kalimat pendek berbunyi : Hati-hati di Jalan. Itu adalah judul lagu dari Tulus di album terbaru bertajuk Manusia yang rilis pada 3 Maret 2022.

Salah satu konten mainstream yang mungkin saja ditemukan berupa video perjalanan diiringi backsound lagu tersebut. Ada juga video perjalanan yang memuat kata hati-hati di jalan, namun memakai backsound lagunya Rita Sugiharto, Berangkatlah sayang, hati-hati di jalan. Ada juga meme, dan unggahan video lainya yang merepresentasikan lagu tersebut, 

Prayojana Sudarsa, dalam tulisannya di VICE INDONESIA mendapuk lagu tersebut sebagai lagu balada terbaik tahun ini yang sangat digemari dan dirasa relevan oleh banyak orang. Meskipun masih terlalu dini untuk menyebutnya sebagai yang terbaik, karena tahun 2022 baru saja berjalan tiga bulan. 

Sejak pertama kali rilis hingga hari ini, merujuk pada data aplikasi pemutar musik daring Spotify, album Manusia masih menjadi No 1 Top Album Indonesia mengalahkan 50 album lainya dari musisi tanah air. Dan Hati-hati di Jalan juga masih nongkrong menjadi yang No 1 di Top Song Indonesia dengan 23 juta kali pemutaran. 

Tak hanya itu, masih di album yang sama Diri, Interaksi, Tujuh Belas, Ingkar, Jatuh Suka juga masuk dalam daftar Top Song Indonesia dengan posisi masing-masing, kendati demikian rasanya mustahil akan mampu menyaingi, bahkan menyamai popularitas Hati-hati di Jalan.

Lantas, apa yang menyebabkan lagu itu begitu populer? 

Lagu dengan tema patah hati, cinta tak sampai akan menjadi salah satu tema yang paling digemari oleh pendengar musik di Indonesia pada hari ini, entah sampai kapan nanti. Tema-tema seperti itu sepertinya akan terus abadi pada apapun skena musiknya. Entah itu dangdut koplo, pop, rock, SKA, regge, hingga campur sari. 

Tapi, Tulus begitu berbeda, jika lagu bertema kesedihan biasanya sering dibawakan dengan alunan musik yang lirih dengan lirik yang mengharu biru, Tulus mendobrak pakem itu, ia justru membawakan lagu kesedihan dengan musik yang lebih elegan, tidak cengeng dan terasa lebih membumi. 

Lirik yang paling ngehits mungkin Kukira kita asam dan garam. Dan kita bertemu di belanga. Membuat orang yang mendengar akan mengingat kembali masa-masa SMA ketika mendapatkan pelajaran kimia. Atau sekedar search ke mesin pencari untuk menemukan artinya. 

Belum selesai di situ, Tulus lalu menghentak dengan kalimat Kau melanjutkan perjalananmu. Ku melanjutkan perjalanankuPada momen itu Tulus seperti mengajak kita semua untuk memberikan rasa ketulusan kita yang paling  dalam didalam diri kita kepada seseorang yang teleh pergi meninggalkan kita. 

Masih dalam catatan Prayojana Sudarsa, lagu Hati-hati di jalan masuk dalam tahap kesedihan yang kelima, yaitu fase penerimaan dengan ikhlas, walaupun untuk bisa benar-bener ikhlas membutuhkan banyak sekali energi yang cukup keras. Lagi-lagi Tulus lewat lagu itu mengajak pendengarnya untuk mulai beranjak dari kesedihan cinta yang sedang dirasakan. 

"Dan pada akhirnya Hati-Hati di Jalan merupakan lagu putus cinta yang patut menjadi suri teladan: tanpa harus berteriak mengasihani diri sendiri dan tanpa harus meminta-minta balikan, namun tetap mampu memorak-porandakan hati hati manusia yang nelangsa agar lebih legowo menghadapi perpisahan," tulis Prayojana Sudarsa



Posting Komentar untuk "Belajar dengan Tulus Mengucapkan Hati-hati di Jalan "