Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurnalistik : Pengertian, Sejarah, Produk dan Tujuanya

Jurnalistik : Pengertian, Sejarah, Produk dan Tujuanya

Istilah Jurnalistik barangkali sudah tak asing lagi di telinga kita. Jurnalistik menjadi salah satu topik yang tidak pernah habis untuk dibahas. Pada artikel ini, TBM Ajibarang akan membahas pengertian jurnalistik, sejarah jurnalistik, produk jurnalistik, tujuan jurnalistik serta kode etik dalam ilmu jurnalistik.

Jurnalistik merupakan ilmu terapan dan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman. Secara bahasa, Jurnalistik / Journalistic berarti kewartawanan atau segala sesuatu tentang berita. Di Indonesia, istilah jurnalis muncul dipengaruhi oleh perkembangan ilmu komunikasi dari Amerika Serikat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan jurnalistik adalah suatu hal yang menyangkut kewartawanan dan persuratkabaran atau seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran.

Istilah jurnalistik merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris Journalistic atau Journalism, berarti kewartawanan. Jurnalistik berasal dari kata Jurnal / Journal yang artinya catatan atau laporan. Dalam bahasa Perancis Jour artinya hari, catatan harian (Diary). Sedangkan dalam bahasa Belanda, Journalistiek artinya penyiaran catatan harian.

Arti Jurnalistik, mengacu pada penjelasan di atas dapat diartikan sebagai profesi atau aktivitas penulisan untuk surat kabar, majalah dan situs berita online atau menyiarkan berita untuk disiarkan kepada masyarakat. Sinonim dari kata jurnalistik adalah pers.

Pengertian Jurnalistik

Asep Syamsul M Romli dalam buku (Jurnalisme Terapan/2001) mencatat pengertian jurnalistik secara konseptual bisa dipelajari dari tiga aspek, yakni dari aspek proses, aspek ilmu dan aspek teknik.

  • Jurnalistik Sebagai Ilmu.
  • Jurnalistik Sebagai Proses
  • Jurnalistik Sebagai Teknik

Jurnalistik Sebagai Ilmu

Jurnalistik merupakan bidang kajian tentang pembuatan dan penyebarluasan informasi melalui media. Jurnalistik juga masuk dalam kategori ilmu terapan, artinya jurnalistik akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Bagi yang kuliah di fakultas komunikasi, maka jurnalistik menjadi salah satu ilmu yang dipelajarinya.

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari proses penyampaian pesan, gagasan atau ide dan pemikiran dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain agar tau infromasi tersebut atau terpengaruh informasinya atau hanya bertujuan untuk memberi penjelasan.

Tanpa kita sadari, jurnalistik sebenarnya sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Karena di era sekarang, kita sangat mudah sekali untuk saling berbagi informasi kepada orang lain melalui internet atau media sosial.

Jurnalistik Sebagai Proses

Jika dipahami sebagai proses, jurnalistik adalah aktivitas mencari dan memproduksi serta menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui media. Orang yang melakukan aktivitas tersebut disebut dengan jurnalis atau wartawan. Saat ini, orang biasa pun juga melakukan aktivitas jurnalistik. Belakangan hal itu bisa disebut dengan citizen jurnalisme / jurnalisme warga.

Jurnalistik Sebagai Teknik

Jika dipahami sebagai teknik, jurnalistik adalah seuatu keahlian untuk membuat karya jurnalistik, termasuk keahlian mengumpulkan sumber informasi atau berita dan keahlian mengolah informasi  yang didapatkan menjadi sebuah berita yang layat untuk disajikan atau disebarluaskan kepada masyarakat.

Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli

F. Fraser Bond dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Journalism, menjelaskan jurnalistik adalah segala bentuk yang membuat berita serta ulasan mengenai berita, sampai kepada kelompok pemerhati.

Djen Amar dalam buku Hukum Komunikasi Jurnalistik (1984) mengtakan jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, serta menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dan secepatnya.

Azwar dalam buku Empat Pilar Jurnalistik (2018) mengatakan jurnalistik adalah teknik mengelola berita, mulai dari mendapatkan bahan hingga menyebarluaskannya kepada khalayak. Apa saja yang terjadi di dunia, apakah itu fakta peristiwa atau pendapat yang diucapkan seseorang. Jika diperkirakan akan menarik perhatian khalayak, akan menjadi bahan dasar jurnalistik, dan menjadi sumber berita untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

Roland E. Wolseley dalam bukunya yang berjudul Understanding Magazines (1969), mengartikan jurnalistik sebagai aktivitas pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, termasuk pendapat pemerhati, dan hiburan secara sistematik, baik berbentuk majalah maupun siaran.

Astrid Susanto dalam buku berjudul Komunikasi Massa (1986), mengartikan jurnalistik termasuk dalam kegiatan pencatatan, pelaporan, serta penyebaran tentang kegiatan sehari-hari.

Herman RN dalam buku Jurnalistik Praktis (2018), mengartikan jurnalistik adalah bagian dari keterampilan mengumpulkan, menulis, menganalisis, serta menyebarkan informasi.

Adinegoro dalam buku Hukum Komunikasi Jurnalistik (1984) karya Djen Amar menjelaskan jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi perkabaran kepada masyarakat, dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.

Sejarah Jurnalistik

Jauh sebelum era jurnalistik modern berkembang dengan sedemikian rupa, menyebabkan adanya tsunami informasi seperti sekarang ini. Sejarah telah mencatat bahwa aktifitas jurnalistik atau jurnalisme sebenarnya telah dimuali pada zaman Romawi Kuno. 100-44 SM.

Tepatnya pada masa pemerintahan raja Julius Caesar, 100-44 SM yang saat itu membuat sebuah papan pengumuman yang diberi nama Acta Diurna yang memuat segala kejadian penting yang terjadi di dalam istana, selain itu juga memuat hasil sidang dan kegiatan para anggota senat kerajaan. 

Meski sebenarnya peran Julius Caesar saat itu hanya melanjutkan tradisi dari kerajaan Romawi, tapi banyak sejarawan yang menyebut Julius Caesar sebagai Bapak Pers Dunia. 

Munculnya kata jurnalistik dipercaya berasal dari kalimat Acta Diurna. Diurnal dalam bahasa laitin berarti harian atau setiap hari. Bahasa Prancis mengadopsi kata Diurnal menjadi Du Jour, dalam Bahasa Inggris menjadi Journal yang artinya hari, catatan harian atau laporan. 

Pada tahun 911 M, surat kabar pertama muncul di Cina dengan nama Tching-pao artinya kabar dari istana. Kaisar Cina, Quang Soo pada tahun 1351 M mengedarkan surat kabar tersebut kepada rakyat dengan terbit setiap seminggu sekali. 

Produk Jurnalistik

Sebagai sebuah aktifitas atau proses, jurnalistik menghasilkan sebuah produk jurnalistik yang dapat di nikmati oleh masyarakat. Produk utama jurnalistik adalah berita, namun sebenarnya terdapat 8 produk dalam dunia jurnalistik.

  1. Berita
  2. Opini
  3. Esai
  4. Reportase
  5. Feature
  6. Editorial
  7. Resensi
  8. Advetorial

Berita / News

Berita adalah produk utama jurnalistik, secara istilah berita adalah sebuah laporan dari suatu peristiwa yang harus disampaikan. Berita terbagai dalam empat jenis, yaitu Straight News / Hard News, Depth News, Interpertative News, dan Investigation News serta Opinian News. 

Opini 

Opini adalah pendapat seseorang terhadap suatu hal atau peristiwa. Tulisan opini biasnya bersifat subjektif. Haris Sumardina, dalam Jurnalistik Indonesia membagi opini dalam enam kategori yaitu Tajuk Rencana, Kolom, Artikel, Surat Pembaca, Karikatur, dan Pojok. 

Esai

Dalam dunia jurnalistik Esai diartikan sebagai tulisan singkat yang berisi pandangan penulis terhadap suatu subjek dengan terstruktur. Struktur penulisan esai secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian yaitu Pendahuluan, Isi dan Penutup atau Kesimpulan. 

Reportase

Reportase adalah sebuah berita yang dilaporkan secara langsung. Reportase juga dapat diartikan sebagai laporan khusus tentang suatu peristiwa. 

Feature

Feature adalah suatu produk jurnalistik yang disajikan dengan santai, namun tidak lepas dari fakta atau unsur berita 5W+1H, hanya saja dalam penyajiannya tidak kaku dan cenderung lebih enak untuk dibaca kapan saja. 

Editorial

Editorial adalah produk jurnalistik yang berisi pendapat atau pandangan redaksi mengenai sebuah peristiwa yang sedang menjadi tanding topik atau viral saat ini. 

Resensi

Resensi adalah semacam komentar yang dibuat untuk suatu karya, pada umumnya adalah buku. Namun tak menutup kemungkinan resensi juga bisa buat untuk karya yang lain seperti film, lagu atau yang lainya. 

Advetorial

Advetorial adalah iklan. Iklan di media masa dilakukan untuk mempromosikan sesuatu kepada masyarakat umum. Jenis dalam media bentuknya bermacam-macam sesuai dengan kebijakan media itu sendiri. 

Tujuan Jurnalistik

Secara umum tujuan dari jurnalistik adalah menyampaikan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat suatu negara untuk membuat terbaik tentang kehidupan. Jurnalistik juga memiliki peran untuk mengedukasi masyarakat melalui informasi yang disampaikan. 

Berita sebagai sebuah produk utama jurnalistik menjadikan manusia mendapat informasi tentang peristiwa yang ada dunia, karena nilai utama berita adalah informatif dan penting. Prinsip dan tujuan jurnalistik tidak ditentukan dari teknik atau teknologi yang digunakan, melainkan dari fungsi yang dimainkan sebuah berita dalam masyarakat.

Posting Komentar untuk "Jurnalistik : Pengertian, Sejarah, Produk dan Tujuanya"